Film
ini bercerita tentang Miko, orang yang percaya bahwa cinta itu menuntut
dan tidak pernah bisa menerima seseorang apa adanya. I love you just the way you are itu
justru tanda buat berpisah. Dan persis itulah yang ia rasakan saat ini,
pada hubungannya dengan Putri. Miko mulai mempertimbangkan untuk putus.
Hari
itu Miko berencana untuk naik ke panggung stand up comedy. Dia ingin
melakukan sesuatu yang bisa bikin hidupnya segar. Diragukan Rian,
kawannya, dia bisa bertahan di panggung atau tidak, Miko tak berhenti.
Sebelum berangkat, Miko sempat kaget ketika menemukan kardus yang berisi
barang-barang nostalgia peninggalan 21 mantan gebetan-nya.
Seharusnya
kardus itu sudah dibuang oleh Mas Anca, pembantunya. Namun sayang
selama ini Miko lupa memberitahu dia dimana kardus itu disimpan. Dengan
kesal akhirnya Miko pun membawa kardus itu pergi bersamanya. Dia
berencana untuk membuang kardus itu nanti.
Sesampainya
Miko di café stand up comedy, karena belum menemukan tempat untuk
membuang kardus tersebut, Miko membawa kardus itu masuk bersamanya. Lalu
dia naik ke atas panggung, dengan satu niat sederhana, menguasai
panggung, ngoceh, melepas mumet. Namun niat tersebut terancam oleh dua
ABG dimabuk cinta, Caca dan Kipli, yang duduk di paling depan dan sangat
menyedot perhatian penonton.
Miko
menahan kekesalannya. Namun saat dia mendengar Caca dan Kipli memanggil
satu sama lain Ayah-Bunda, kesabarannya pun habis. Miko menepis materi
stand up comedy-nya. Dia punya agenda, yaitu meyakinkan penonton bahwa love is overrated!
Untuk
mendukung argumennya, Miko pun membawa kardus tadi ke atas panggung.
Melalui barang- barang peninggalan mantan gebetan dan kisah unik di
baliknya, Miko ingin bicara fakta: cinta sudah dihitung lebih ‘mahal’
dari seharusnya!
Walau
pun pada awalnya Caca dan Kipli selalu menangkis argumen Miko, lama
kelamaan Miko berhasil mengubah suasana café yang pink, menjadi abu- abu
ketika orang-orang mulai ikut skeptis pada cinta. Karena terbawa oleh
suasana, di atas panggung Miko bahkan memutuskan Putri, dengan cara yang
ceroboh, lewat twitter.
Tapi
sebuah batu koral dalam kardus itu bikin Miko jungkir balik dan
tunggang langgang. Apakah memang cinta bisa apa adanya? Atau harusnya,
ada apanya? Zona nyaman yang sesungguhnya atau ruang penuh resiko yang
harus selalu tumbuh?
Gara-gara batu koral? Lucu amat. Ya, cinta memang ajaib. Isinya bisa komedi, mantan, kenangan dan hal-hal lengket lainnya.
Lantas, filmnya bagaimana? Tonton sajalah. 13 Juni 2013.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar