Rabu, 12 Juni 2013

Raditya Dika dan 'Cinta Dalam Kardus'

Raditya Dika kembali hadir dalam film bergenre drama komedi, kali ini ia mempersembahkan ‘ Cinta Dalam Kardus’ yang bakal tayang di bioskop-bioskop seluruh Indonesia 13 Juni mendatang. Film yang diproduksi oleh  Kompas Gramedia Group, melalui entitas barunya KG Studio, bercerita tentang Miko, orang yang percaya bahwa cinta itu menuntut dan tidak pernah bisa menerima seseorang apa adanya. I love you just the way you are itu, justru tanda buat berpisah.

Salman Aristo, produser dan sutradara film ini, mengatakan, walaupun karakter film ini diambil dari serial ‘Malam Minggu Miko’, namun pada ‘Cinta Dalam Kardus’, Miko akan mengalami satu malam minggu yang berbeda dari yang  di serial.

Film yang bertemakan relationship ini, ujar Salman,  ingin menunjukan, barang- barang nostalgia peninggalan seseorang bisa memberikan memori dimana kita bisa memetik pembelajaran darinya untuk pemahaman yang lebih baik akan sebuah hubungan. 

’Cinta Dalam Kardus’, bermula saat saya bertemu dengan mas Salman Aristo di Kinokuniya, Plaza Senayan. Waktu itu mas Aris melontarkan keinginan untuk membuat film monolog. Saya tertarik, tapi, terus terang belum tahu mau menulis cerita tentang apa.

Cerita yang bagus selalu berangkat dari kegelisahan penulisnya. Maka, saya bertanya kepada diri sendiri, “Apa yang saya sedang gelisahkan?” Pikiran saya langsung tertuju pada hal yang saya sedang alami saat itu, ketika proses pindahan rumah: ketika pindahan, barang dari mantan pacar mau diapain? Apakah dibawa ke rumah baru? Atau ditinggal dalam kardus cokelat?”
Bagaimana jika ada satu karakter, yang menyimpan barang-barang dari mantannya di dalam kardus. Lalu, suatu malam, dia harus menceritakan semuanya? “Saya langsung melontarkan ide itu kepada mas Aris. Mas Aris setuju,” jelas Raditya Dika, penulis naskah film ini.

Ide pun berkembang, lanjut Raditya, barang dari mantan pacar menjadi barang dari mantan gebetan. Tokoh utamanya ‘Miko’ dari serial komedi yang ia kerjakan.

Filmnya tidak lagi berformat film monolog, melainkan hybrid, gabungan antara film monolog dengan film feature naratif pada umumnya. “Proses penulisan ini dibantu oleh tim development dari Wahana Penulis. Mas Aris juga menulis di beberapa draft akhir. Sehingga pada akhirnya, lahir skenario utuh film ‘Cinta Dalam Kardus’,” tambah penulis sejumlah buku best seller dan pemeran film ‘Kambing Jantan’ dan ‘Cinta Brontosaurus’, ini. –Diana Runtu/Ngurah Budi (sumber : www.tokoh.co.id)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar