Kamis, 13 Juni 2013

Cinta Brontosaurus's Quotes

“Nggak ada cinta yang nggak kadaluarsa” ― Cinta Brontosaurus
Yah, semua jenis cinta apapun di dunia ini pasti bakalan kadaluarsa, bakalan ada batas akhirnya. Kecuali satu hal: Cinta kita kepada Tuhan.

"Untuk jatuh cinta, kita hanya harus kembali kayak anak kecil. Apa adanya." ― Dika

"Memang menyakitkan, segimana besarnya masalah kita, orang-orang lain akan tetap berjalan maju. Tidak ada yang memahami. Walaupun ketika kita cerita mereka pasti akan bilang "gue tau apa rasanya", tapi mereka tidak bener-bener tahu. Karena mereka tidak di dalem posisi kita. Tidak. Orang-orang lain akan tetap memperlakukan kita seperti orang biasa. Tanpa tau apa yang kita jalani. Tanpa tau apa yang sedang kita alami. Sebesar apapun badai yang ada dihati kita saat ini. The world will keep on moving, and i’ll keep on standing." ― Raditya Dika

"Aku mau berantem sama kamu, aku mau sebel-sebelan sama kamu, aku mau jadi pesuruh. Selama sama kamu, aku mau." ― Dika

"Bukan soal sempurna atau nggak. Tapi gimana caranya kita menerima ketidaksempurnaan dari orang yang kita sayang." ― CinBro

Rabu, 12 Juni 2013

Raditya Dika dan 'Cinta Dalam Kardus'

Raditya Dika kembali hadir dalam film bergenre drama komedi, kali ini ia mempersembahkan ‘ Cinta Dalam Kardus’ yang bakal tayang di bioskop-bioskop seluruh Indonesia 13 Juni mendatang. Film yang diproduksi oleh  Kompas Gramedia Group, melalui entitas barunya KG Studio, bercerita tentang Miko, orang yang percaya bahwa cinta itu menuntut dan tidak pernah bisa menerima seseorang apa adanya. I love you just the way you are itu, justru tanda buat berpisah.

Salman Aristo, produser dan sutradara film ini, mengatakan, walaupun karakter film ini diambil dari serial ‘Malam Minggu Miko’, namun pada ‘Cinta Dalam Kardus’, Miko akan mengalami satu malam minggu yang berbeda dari yang  di serial.

Film yang bertemakan relationship ini, ujar Salman,  ingin menunjukan, barang- barang nostalgia peninggalan seseorang bisa memberikan memori dimana kita bisa memetik pembelajaran darinya untuk pemahaman yang lebih baik akan sebuah hubungan. 

’Cinta Dalam Kardus’, bermula saat saya bertemu dengan mas Salman Aristo di Kinokuniya, Plaza Senayan. Waktu itu mas Aris melontarkan keinginan untuk membuat film monolog. Saya tertarik, tapi, terus terang belum tahu mau menulis cerita tentang apa.

Cerita yang bagus selalu berangkat dari kegelisahan penulisnya. Maka, saya bertanya kepada diri sendiri, “Apa yang saya sedang gelisahkan?” Pikiran saya langsung tertuju pada hal yang saya sedang alami saat itu, ketika proses pindahan rumah: ketika pindahan, barang dari mantan pacar mau diapain? Apakah dibawa ke rumah baru? Atau ditinggal dalam kardus cokelat?”
Bagaimana jika ada satu karakter, yang menyimpan barang-barang dari mantannya di dalam kardus. Lalu, suatu malam, dia harus menceritakan semuanya? “Saya langsung melontarkan ide itu kepada mas Aris. Mas Aris setuju,” jelas Raditya Dika, penulis naskah film ini.

Ide pun berkembang, lanjut Raditya, barang dari mantan pacar menjadi barang dari mantan gebetan. Tokoh utamanya ‘Miko’ dari serial komedi yang ia kerjakan.

Filmnya tidak lagi berformat film monolog, melainkan hybrid, gabungan antara film monolog dengan film feature naratif pada umumnya. “Proses penulisan ini dibantu oleh tim development dari Wahana Penulis. Mas Aris juga menulis di beberapa draft akhir. Sehingga pada akhirnya, lahir skenario utuh film ‘Cinta Dalam Kardus’,” tambah penulis sejumlah buku best seller dan pemeran film ‘Kambing Jantan’ dan ‘Cinta Brontosaurus’, ini. –Diana Runtu/Ngurah Budi (sumber : www.tokoh.co.id)

Sinopsis film "Cinta Dalam Kardus"

    Film ini bercerita tentang Miko, orang yang percaya bahwa cinta itu menuntut dan tidak pernah bisa menerima seseorang apa adanya. I love you just the way you are itu justru tanda buat berpisah. Dan persis itulah yang ia rasakan saat ini, pada hubungannya dengan Putri. Miko mulai mempertimbangkan untuk putus.
Hari itu Miko berencana untuk naik ke panggung stand up comedy. Dia ingin melakukan sesuatu yang bisa bikin hidupnya segar. Diragukan Rian, kawannya, dia bisa bertahan di panggung atau tidak, Miko tak berhenti. Sebelum berangkat, Miko sempat kaget ketika menemukan kardus yang berisi barang-barang nostalgia peninggalan 21 mantan gebetan-nya.
    Seharusnya kardus itu sudah dibuang oleh Mas Anca, pembantunya. Namun sayang selama ini Miko lupa memberitahu dia dimana kardus itu disimpan. Dengan kesal akhirnya Miko pun membawa kardus itu pergi bersamanya. Dia berencana untuk membuang kardus itu nanti.
    Sesampainya Miko di café stand up comedy, karena belum menemukan tempat untuk membuang kardus tersebut, Miko membawa kardus itu masuk bersamanya. Lalu dia naik ke atas panggung, dengan satu niat sederhana, menguasai panggung, ngoceh, melepas mumet. Namun niat tersebut terancam oleh dua ABG dimabuk cinta, Caca dan Kipli, yang duduk di paling depan dan sangat menyedot perhatian penonton.
   Miko menahan kekesalannya. Namun saat dia mendengar Caca dan Kipli memanggil satu sama lain Ayah-Bunda, kesabarannya pun habis. Miko menepis materi stand up comedy-nya. Dia punya agenda, yaitu meyakinkan penonton bahwa love is overrated!
     Untuk mendukung argumennya, Miko pun membawa kardus tadi ke atas panggung. Melalui barang- barang peninggalan mantan gebetan dan kisah unik di baliknya, Miko ingin bicara fakta: cinta sudah dihitung lebih ‘mahal’ dari seharusnya!
    Walau pun pada awalnya Caca dan Kipli selalu menangkis argumen Miko, lama kelamaan Miko berhasil mengubah suasana café yang pink, menjadi abu- abu ketika orang-orang mulai ikut skeptis pada cinta. Karena terbawa oleh suasana, di atas panggung Miko bahkan memutuskan Putri, dengan cara yang ceroboh, lewat twitter.
     Tapi sebuah batu koral dalam kardus itu bikin Miko jungkir balik dan tunggang langgang. Apakah memang cinta bisa apa adanya? Atau harusnya, ada apanya? Zona nyaman yang sesungguhnya atau ruang penuh resiko yang harus selalu tumbuh?
 Gara-gara batu koral? Lucu amat. Ya, cinta memang ajaib. Isinya bisa komedi, mantan, kenangan dan hal-hal lengket lainnya.

Lantas, filmnya bagaimana? Tonton sajalah. 13 Juni 2013.